MAKALAH
POTENSI PASAR
DAN PEMASARAN
PADA TEMBAKAU KASTURI
KABUPATEN JEMBER
diajukangunamemenuhisalahsatusyaratmenyelesaikan
tugasmatakuliahKapitaSelektaPertanian
pada Program
StudiAgribisnis
FakultasPertanianUniversitasJember
Oleh :
AndikaAkvan
P.
NIM. 091510601064
NIM. 091510601064
PROGRAM
STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2012
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Jember
merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki komoditi pertanian
unggulan yakni Tembakau. Tembakau dari Kabupaten Jember merupakan tembakau
kelas dunia yang telah mampu menembus pasar global sejak jaman penjajahan.
Tembakau Jember mampu mendunia hingga ke tanah Eropa, Bremen Jerman. Hal ini
tercermin pada lambang Kabupaten Jember yang menggunakan daun tembakau sebagai
dasar lambang. Selain itu, Universitas Jember sebagai satu-satunya universitas
negeri di Kabupaten Jember juga menggunakan daun tembakau sebagai dasar logo
universitas.
Tembakau
memiliki peranan yang penting dalam perekonomian nasional baik dari aspek
penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan Negara, pendapatan petani maupun
sektor jasa lainnya. Tembakau dan industri hasil tembakau dalam perekonomian
nasional mampu berperan menyediakan lapangan kerja secara langsung maupun tidak
langsung bagi 6,4 juta orang, meliputi 2,3 juta petani tembakau, 1,9 juta
petani cengkeh, 199.000 pekerja pabrik rokok, sekitar 1,15 juta pedagang eceran
dan asongan, 900.000 orang yang bekerja pada sektor lembaga keuangan,
percetakan dan transportasi (Rachman, 2003).
Untuk
meningkatkan pendapatan petani tembakau sekaligus meningkatkan ekspor,
pemerintah telah menganjurkan kepada petani tembakau untuk melaksanakan
intensifikasi. Dalam pelaksanaan intensifikasi ini agar petani tembakau
berhasil maka perlu diatur langkah-langkahnya. Salah satu faktor yang
menentukan keberhasilan intensifikasi adalah masalah proteksi tanaman.
Pada
tanaman tembakau, masalah proteksi sangat penting sekali. Hama dan penyakit
cukup banyak dan perlu penanganan yang sungguh-sungguh. Dalam hal pengendalian
hama sampai saat ini boleh dikatakan dapat diatasi, namun dalam hal penyakit,
masih saja mengalami banyak kesulitan. Tidak jarang gagalnya produksi tembakau
disebabkan oleh serangan penyakit, seperti yang disebabkan oleh cendawan,
bakteri, dan virus. Dalam menghadapi penyakit tembakau yang penting disini
adalah bukan tindakan pemberantasan, namun tindakan pencegahan. Tindakan
pemberantasan sampai saat ini hampir tidak pernah berhasil (Sudarmo, S. 1992).
Tanaman
tembakau dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu tembaku Na Oogst dan Voor
Oogst. Tembakau Na Oogst adalah tembakau yang ditanam pada akhir musim kemarau
dan dipanen pada musim hujan, tembakau Voor Oogst adalah tembakau yang ditanam
awal musi kemarau dan dipanen pada musim kemarau. Salah satu tembakau Voor ogst
adalah tembakau besuki, tembakua jember atau lebih dikenal dengan tembakau
kasturi.
Tembakau
kasturi adalah tembakau kerosok lokal VO sebagai bahan campuran (blending)
untuk rokok keretek, yang dikembangkan di daerah Jember dan Bondowoso. Dari
seluruh produksi nasional tembakau kasturi, 11,36% diekspor dengan label Besuki
VO dan 88,64% dikonsumsi dalam negeri sebagai bahan baku rokok keretek. Pabrik
Rokok Gudang Garam, Sampoerna, dan Djarum merupakan pengguna terbesar kerosok
kasturi. Semula yang ditanam oleh petani adalah varietas lokal berupa populasi
tanaman yang masih sangat beragam.
Tembakau
Kasturi merupakan tembakau yang diproses krosok, dan termasuk dalam kategori
tembakau kuningan. Area penanaman tembakau Kasturi berada di daerah Jember
sampai Bondowoso, yaitu di Kec. Pakusari, Kalisat, Silo, sukowono, Ledok Ombo,
Sumber Jambe, Mumbul Sari, Mayang, Wuluhan, Ambulu, Balung, Patrang dan Sumber
Sari. Daerah yang menghasilkan kualitas bagus adalah Ledok Ombo (Desa Gidri),
Silo, Pakusari dan Kalisat.
Tembakau kasturi adalah tembakau kerosok lokal VO sebagai
bahan campuran (blending) untuk rokok keretek. Dari seluruh produksi nasional
tembakau kasturi, 11,36% diekspor dengan label Besuki VO dan 88,64% dikonsumsi
dalam negeri sebagai bahan baku rokok keretek. Pabrik Rokok Gudang Garam,
Sampoerna, dan Djarum merupakan pengguna terbesar kerosok kasturi. Saat ini
luas areal penanaman tembakau kasturi pada dua daerah pengembangan mencapai
3.197 ha, dengan rata-rata produktivitas di tingkat petani mencapai 985 kg
kerosok/ha atau senilai Rp12.805.000,00. Dalam 5 tahun terakhir ini luas areal penanaman
tembakau Kasturi sebesar ± 7000 Ha, luas ini mengalami penurunan karena ada
sebagian daerah penanaman tembakau Kasturi beralih ke tembakau white Burley.
Budidaya
tembakau Kasturi dilakukan di lahan tegal dan sawah dengan lokasi penanaman di
datarn rendah (90 mdpl) sampai perbukitan (500 mdpl) dengan kemiringan lahan
15o-40o. Lahan penanaman harus mendapat sinar matahari penuh serta memiliki
musim kemarau yang tegas (min. 4 bulan kering sepanjang tahun). Tembakau
Kasturi ini memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh tembakau lain yaitu
memiliki aroma coklat.
Tembakau
kasturi ini sangat dipengaruhi oleh faktor kualitas dengan kata lain faktor
kualitas sangat dominan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas tembakau
adalah terbebasnya tanaman dari serangan OPT baik pada saat pertanaman atau
pada saat pasca panen. Biaya produksi untuk pembelian insektisida juga cukup
besar, sehingga hal tersebut adalah salah satu faktor menaikkan biaya produksi
pada usaha tani tembakau.
1.2 Perumusan Masalah
1.
Bagaimana
potensi pasar tembakau kasturi yang ada di kabupaten jember?
2.
Bagaimana pemasaran tembakau kasturi
di kabupaten jember?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
1.
Mengetahui
bagaimana potensi pasar tembakau kasturi yang ada di kabupaten jember.
2.
Mengetahui
bagaimana pemasaran tembakau kasturi di kabupaten jember.
1.3.2 Manfaat
1.
Agar
dapat mengetahui bagaimana potensi pasar tembakau kasturi yang ada di kabupaten
jember.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tembakau
Kasturi
Di
Kabupaten Jember, semula sentra penanaman tembakau besuki NO adalah daerah
Jember Utara. Daerah ini dikenal dengan penghasil tembakau bahan cerutu dengan
mutu filler, yang sangat dibutuhkan oleh pasar Eropa (Lembaga Tembakau, 1999,
Damberger, 2000). Mutu filler yang dihasilkan mempunyai sifat aromatik,
elastistas tinggi, dan rasa ringan (Rachman et al., 2000). Namun dalam
perkembangannya, penanaman tembakau besuki NO di daerah Jember Utara mulai
berkurang dan bergeser ke daerah Jember Selatan.
Menurut
data Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan, Departemen Pertanian, jumlah
petani tembakau meningkat dari 400.000 (1996) sampai lebih dari 900.000 pada tahun 2001. Disisi lain, dewasa ini
konsumsi rokok dunia cenderung menurun dengan laju rata-rata sebesar 2,7 persen
/tahun, sehingga persaingan antar negara produsen cenderung makin ketat.
Persyaratan kualitas yang diminta oleh konsumen di luar negeri merupakan salah
satu dampak tersebut. Konsentrasi pembeli dalam kelompok berdampak melemahkan
posisi produsen dalam pembentukan harga pasar, sebaliknya komponen biaya
produksi selalu meningkat.
Tembakau
Kasturi merupakan tembakau yang diproses sun cured, dan termasuk dalam kategori
tembakau krosok. Area penanaman tembakau Kasturi berada di daerah Jember sampai
Bondowoso, yaitu di Kec. Pakusari, Kalisat, Silo, sukowono, Ledok Ombo, Sumber
Jambe, Mumbul Sari, Mayang, Wuluhan, Ambulu, Balung, Patrang dan Sumber Sari.
Daerah yang menghasilkan kualitas bagus adalah Ledok Ombo (Desa Gidri), Silo,
Pakusari dan Kalisat
Dalam
5 tahun terakhir ini luas areal penanaman tembakau Kasturi sebesar ± 7000 Ha,
luas ini mengalami penurunan karena ada sebagian daerah penanaman tembakau
Kasturi beralih ke tembakau white Burley. Kapasitas produksi tanaman tembakau
Kasturi ini 800 kg/0,3 Ha (berat kering) dengan jarak tanam 70 cm x 100 cm.
Menurut
Ananda Ggan (2010), Budidaya tembakau Kasturi dilakukan di lahan tegal dan
sawah dengan lokasi penanaman di datarn rendah (90 mdpl) sampai perbukitan (500
mdpl) dengan kemiringan lahan 15o-40o. Lahan penanaman harus mendapat sinar
matahari penuh serta memiliki musim kemarau yang tegas (min. 4 bulan kering
sepanjang tahun). Tembakau Kasturi ini memiliki ciri khas yang tidak dimiliki
oleh tembakau lain yaitu memiliki aroma coklat.
Menurut
fathurrohman (2009) Tembakau kasturi adalah tembakau yang biasa ditanam pada
akhir musim penghujan dan dipanen musim kemarau. Tanaman tembakau merupakan
tanaman semusim yang memiliki akar serabut, maka dalam pertumbuhannya sangat
diperlukan kondisi tanah yang gembur. Apabila pertumbuhan apabila pertumbuhan
tanaman sudah baik tentunya produksi yang diperoleh akan lebih tinggi, selain
itu kualitas yang dihasilkan akan berbeda/lebih baik. Sehingga dari ketiga
hubungan diatas nantinya dapat berpengaruh terhadap harga pasar. Hal ini
disebabkan tembakau mampu menghasilkan devisa bagi negara, pajak, dan cukai.
Peranan tembakau menjadi strategis bagi dana pembangunan nasional. Sehingga
tembakau termasuk dalam komoditi unggulan nonmigas yang perlu mendapat
perhatian yang khusus untuk pengembangannya. Selain itu juga dapat memberikan,
menyediakan, menyerap tenaga kerja. Sektor penyumbang cukai terbesar adalah
industri rokok yang mencapai 90 persen dari total penerimaan cukai.
2.2 Teori Pasar
Dalam pengertian sederhana, pengertian
pasar adalah sebagai tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi
jual-beli barang dan jasa. Sedangkan arti pasar adalah suatu tempat dimana pada
hari tertentu para penjual dan pembeli dapat bertemu untuk jual-beli barang.
Adapun definsi pasar adalah sebagai mekanisme (bukan hanya sekedar tempat) yang
dapat menata kepentingan pihak pembeli terhadap kepentingan pihak penjual.
Mekanisme tersebut jangan hanya dimengerti sebagai cara pembeli dan penjual
bertemu dan kemudian berpisah, tetapi lebih dari itu harus dimaknai sebagai
tatanan atas berbagai bagian, yaitu para pelaku seperti pembeli dan penjual,
komoditas yang diperjual belikan, aturan main yang tertulis maupun tidak
tertulis yang disepakati oleh para pelakunya, serta regulasi pemerintah yang
saling terkait, berinteraksi, dan secara serentak bergerak bagaikan suatu
mesin.
Pasar adalah suatu tempat atau proses
interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu
barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan
(harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Menurut segi fisiknya,
pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di antaranya:
1.
pasar tradisional
2.
pasar raya
3.
pasar abstrak
4.
pasar konkrit
5.
toko swalayan
6.
toko serba ada
Aktivitas usaha yang dilakukan di pasar
pada dasarnya akan melibatkan dua subyek pokok, yaitu produsen dan konsumen. Kedua subyek
tersebut masing-masing mempunyai peranan yang sangat besar terhadap pembentukan
harga barang di pasar. Struktur Pasar adalah penggolongan produsen kepada
beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang
dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau
masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri.
Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi
pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna (yang meliputi
monopoli, oligopoli, monopolistik dan monopsoni).
2.3 Teori Pemasaran
Pemasaran adalah aliran produk secara
fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang perantara ke konsumen.
Definisi lain menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang membuat individu/kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang
bernilai kepada pihak lain. Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda yang menambah nilai produk
pada saat produk bergerak melalui sistem tersebut.
Kegiatan-kegiatan dalam usaha pemasaran tidak hanya
kegiatan memindahkan barang /jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen
saja dengan sistem penjualan, tetapi banyak kegiatan lain yang juga dijalankan
dalam kegiatan pemasaran. Penjualan hanyalah salah satu dari berbagai fungsi
pemasaran. Apabila pemasar melakukan pekerjaan dengan baik untuk
mengidentifikasi kebutuhan konsumen, mengembangkan produk dan menetapkan harga
yang tepat, mendistribusikan dan mempromosikannya secara efektif, maka akan
sangat mudah menjual barang-barang tersebut.
Konsep paling pokok yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Dengan adanya perkembangan jaman, kebutuhan berkembang menjadi suatu
keinginan mengkonsumsi suatu produk dengan ciri khas tertentu. Munculnya
keinginan akan menciptakan permintaan spesifik terhadap suatu jenis
produk. Seseorang dalam menentukan keputusan pembelian akan
mempertimbangkan nilai dan kepuasan yang akan didapat dari mengkonsumsi suatu
produk. Apabila konsumen yakin akan nilai
dan kepuasan yang akan didapat, maka konsumen akan melalukan pertukaran dan
transaksi juall beli barang dan jasa. Hal inilah yang mendasari
terjadinya pasar.
Efisiensi pemasaran
adalah seberapa besar pengorbanan yang harus dikeluarkan dalam kegiatan
pemasaran menunjang hasil yang bisa didapatkan dari kegiatan pemasaran
tersebut. Efisiensi pemasaran dapat dicari dengan menghitung rasio “keluaran-masukan” dalam kegiatan
pemasaran yang dilakukan. Semakin tinggi nilai rasio keluaran-masukan, maka
pemasaran yang dilakukan semakin efisien. Umumnya efisiensi dapat dicapai
dengan salah satu di antara empat cara berikut :
1.
Keluaran tetap konstan, masukan
mengecil
2.
Keluaran meningkat, masukan
konstan
3.
Keluaran meningkat dalam kadar
yang lebih tinggi dari peningkatan masukan
4.
Keluaran menurun dalam kadar yang
lebih rendah dari penurunan masukan
2.4 Kerangka Pemikiran
Pertanian adalah kegiatan
memanfaatkan sumber
daya hayati yang dilakukan oleh manusia untuk
menghasilkan bahan pangan,
bahan baku industri,
atau sumber energi,
serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber
daya hayati yang termasuk dalam pertanian banyak disamakan dengan budidaya
tanaman atau bercocok tanam, meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme
dan bioenzim dalam
pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi
semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
Lahan perkebunan adalah lahan usaha pertanian yang luas,
biasanya terletak di daerah tropis atau subtropis, yang digunakan untuk
menghasilkan komoditi perdagangan (pertanian) dalam skala besar dan dipasarkan
ke tempat yang jauh, bukan untuk konsumsi lokal. Ukuran luas perkebunan sangat
relatif dan tergantung ukuran volume komoditi yang dipasarkannya. Namun
demikian, suatu perkebunan memerlukan suatu luas minimum untuk menjaga
keuntungan melalui sistem produksi yang diterapkannya. Selain itu, perkebunan
selalu menerapkan cara monokultur, paling tidak untuk setiap blok yang ada di
dalamnya. Penciri lainnya, walaupun tidak selalu demikian, adalah terdapat instalasi
pengolahan atau pengemasan terhadap komoditi yang dipanen di lahan perkebunan
itu, sebelum produknya dikirim ke pembeli.
Tembakau adalah produk pertanian yang diproses dari daun
tanaman dari genus Nicotiana. Tembakau dapat dikonsumsi, digunakan sebagai
pestisida, dan dalam bentuk nikotin tartrat dapat digunakan sebagai obat. Jika
dikonsumsi, pada umumnya tembakau dibuat menjadi rokok, tembakau kunyah, dan
sebagainya. Tembakau telah lama digunakan sebagai entheogen di Amerika.
Kedatangan bangsa Eropa ke Amerika Utara memopulerkan perdagangan tembakau
terutama sebagai obat penenang. Kepopuleran ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi
Amerika Serikat bagian selatan. Setelah Perang Saudara Amerika Serikat,
perubahan dalam permintaan dan tenaga kerja menyebabkan perkembangan industri
rokok.
Tembakau kasturi adalah tembakau kerosok lokal VO sebagai
bahan campuran (blending) untuk rokok keretek, yang dikembangkan di daerah
Jember dan Bondowoso. Dari seluruh produksi nasional tembakau kasturi, 11,36%
diekspor dengan label Besuki VO dan 88,64% dikonsumsi dalam negeri sebagai
bahan baku rokok keretek. Pabrik Rokok Gudang Garam, Sampoerna, dan Djarum
merupakan pengguna terbesar kerosok kasturi.
Pasar adalah sebagai tempat bertemunya
pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa.
Sedangkan arti pasar adalah suatu tempat dimana pada hari tertentu para penjual
dan pembeli dapat bertemu untuk jual-beli barang. Adapun definsi pasar adalah
sebagai mekanisme (bukan hanya sekedar tempat) yang dapat menata kepentingan
pihak pembeli terhadap kepentingan pihak penjual. Mekanisme tersebut jangan
hanya dimengerti sebagai cara pembeli dan penjual bertemu dan kemudian
berpisah, tetapi lebih dari itu harus dimaknai sebagai tatanan atas berbagai
bagian, yaitu para pelaku seperti pembeli dan penjual, komoditas yang
diperjualdiperjualbelikan, aturan main yang tertulis maupun tidak tertulis yang
disepakati oleh para pelakunya, serta regulasi pemerintah yang saling terkait,
berinteraksi, dan secara serentak bergerak bagaikan suatu mesin.
Pemasaran adalah aliran produk secara
fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang perantara ke konsumen.
Definisi lain menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang membuat individu/kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang
bernilai kepada pihak lain. Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda yang menambah nilai
produk pada saat produk bergerak melalui sistem tersebut.
Gambar
1. Skema Kerangka Pemikiran
2.5 Hipotesis
Berdasar pada
latar belakang, perumusan masalah serta kerangka pemikiran, maka dapat disusun
hipotesis sebagai berikut:
1.
Potensi pasar untuk
tembakau kasturi yang ada di Kabupaten Jember sangat baik dan cukup besar.
2.
Pemasaran untuk
tembakau kasturi yang ada di Kabupaten Jember sangat baik, dilihat dari harga
tembakau pada tahun ini.
BAB
3. METODOLOGI
3.1
Penentuan Daerah Penelitian
Penentuan daerah penelitian adalah
dengan metode sengaja
(purposive method). Daerah
yang dijadikan tempat penelitian adalah semua daerah penghasil tembakau kasturi di Kabupaten Jember.
Kabupaten Jember mempunyai
potensi dalam pengembangan di bidang pertanian
terutama pada tembakau.
3.2
Metode Penelitian
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan korelasi.
Metode deskriptif bertujuan untuk memberikan secara sistematis, factual, dan
akurat mengenai fakta-fakta tentang kondisi masyarakat maupun lingkungan tempat
dilakukannya penelitian serta hubungan antara kejadian-kejadian yang diteliti
untuk mendapatkan kebenaran. Sedangkan metode korelasi merupakan kelanjutan
dari metode deskriptif yang memiliki tujuan mempelajari hubungan secara
statistik antara variabel-variabel yang sedang diteliti (Nazir, 2003).
3.3
Metode Pengambilan Contoh
Metode
pengambilan contoh pada penelitian ini dilakukan pada peternak ayam potong.
Dalam penelitian ini menggunakan Disproportionate
Random Sampling atau pengambilan contoh dengan acak yang tidak
berimbang (Nazir,
1999).
Rumus Disproporsionate Random Sampling adalah sebagai berikut:
Keterangan :
N
= Jumlah populasi
n
= Jumlah Sampel
e
= Presentase Sampel
3.4
Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian
ini, pengambilan data yang dilakukan menggunakan dua data yaitu:
1.
Data primer, diperoleh
dari petani tembakau kasturi
yang dilakukan dengan menggunakan metode survey yang telah didapat dalam
penelitian ini.
2.
Data sekunder,
diperoleh dari data berupa artikel internet, BPS (Badan Pusat Statistik.
3.5
Terminologi
1.
Pertanian adalah
kegiatan memanfaatkan sumber daya hayati yang dilakukan oleh manusia untuk
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk
mengelola lingkungan hidupnya.
2.
Perkebunan adalah
lahan usaha pertanian yang luas, biasanya terletak di daerah tropis atau
subtropis, yang digunakan untuk menghasilkan komoditi perdagangan (pertanian)
dalam skala besar dan dipasarkan ke tempat yang jauh, bukan untuk konsumsi
lokal.
3.
Tembakau adalah
produk pertanian yang diproses dari daun tanaman dari genus Nicotiana. Tembakau
dapat dikonsumsi, digunakan sebagai pestisida, dan dalam bentuk nikotin tartrat
dapat digunakan sebagai obat.
4.
Tembakau kasturi
adalah tembakau kerosok lokal VO sebagai bahan campuran (blending) untuk rokok
keretek, yang dikembangkan di daerah Jember dan Bondowoso.
5.
Pasar adalah sebagai tempat bertemunya
pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa.
Sedangkan arti pasar adalah suatu tempat dimana pada hari tertentu para penjual
dan pembeli dapat bertemu untuk jual-beli barang.
6.
Pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial yang membuat individu/kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk
yang bernilai kepada pihak lain.
BAB 4.
PEMBAHASAN
3.1 Potensi Pasar Pada Tembakau Kasturi
di Kabupaten Jember
Tembakau
memiliki peranan yang penting dalam perekonomian nasional baik dari aspek
penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan Negara, pendapatan petani maupun
sektor jasa lainnya. Tembakau dan industri hasil tembakau dalam perekonomian
nasional mampu berperan menyediakan lapangan kerja secara langsung maupun tidak
langsung bagi 6,4 juta orang, meliputi 2,3 juta petani tembakau, 1,9 juta
petani cengkeh, 199.000 pekerja pabrik rokok, sekitar 1,15 juta pedagang eceran
dan asongan, 900.000 orang yang bekerja pada sektor lembaga keuangan,
percetakan dan transportasi.
Peruntukan
tembakau Kasturi adalah sebagai bahan baku rokok keretek di dalam negeri yang mencapai 88,64% dan sekitar 11,36%
diekspor dengan label Besuki VO. Pabrik Rokok Gudang Garam, Sampoerna, dan
Djarum merupakan pengguna terbesar Tembakau Kasturi. Secara umum petani menanam
varietas lokal dengan populasi tanaman yang masih sangat beragam. Saat ini luas
areal penanaman tembakau kasturi pada dua daerah pengembangan mencapai 3.197
ha, dengan rata-rata produktivitas di tingkat petani hanya 985 kg kerosok/ha.
Areal
pertanaman Tembakau (Virginia dan Kasturi) di Kabupaten Jember seluas 15 ribu
ha yang tersebar. Tembakau virginia dan kasturi sebagian besar diolah menjadi
tembakau rajangan, baik oleh PT. Perkebunan maupun oleh masyarakat. Komoditas
tembakau virginia dan kasturi serta turunannya mempunyai peluang pasar dalam
dan luar negeri yang cukup besar. Industri berbasis komoditas tembakau yang
dapat dikembangkan di Kabupaten Jember tersaji dalam table berikut.
Tabel
1.
Peluang
Pengembangan Potensi Komoditas Tembakau
Bahan Baku
|
Peluang Industri
|
Produk
|
Daun Tembakau
|
1. Industri
Rokok
|
Rokok
|
2. Industri daun
rajangan
|
Rajangan daun tembakau
|
|
3. Industri
Obat-obatan
|
Pestisida organik
|
|
4. Industri
Pupuk
|
Pupuk organik
|
Potensi tembakau
di kabupaten jember:
Produksi Tembakau
Tahun 2006 :
Tembakau
Kasturi : 3.078 Ton
Tembakau
White Burley : 571 Ton
Tembakau
jawa : 1.001 Ton
Produksi
Tembakau Tahun 2009 :
Tembakau
Kasturi :
4.400 Ton
Meski industri rokok mengalami pro dan kontra, karena
berkaitan erat dengan masalah kesehatan. Namun Kabupaten Jember, Jawa Timur,
justru memantapkan diri untuk menjadi pusat pertembakauan. Alokasi dana bagi
hasil cukai digunakan untuk kepentingan yang langsung menyentuh petani
tembakau. Menurut Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Totok Haryanto
Kabupaten Jember merupakan pengekspor terbesar tembakau untuk Indonesia. Dari
34 persen ekspor dunia dari Indonesia, 25 persen dari Jember. Sudah sejak lama
Jember dikenal sebagai eksportir tembakau Besuki na-oogst (NO) untuk bahan
cerutu di Eropa. Namun saat ini, tembakau voor-oogst kasturi Jember juga mulai
naik daun di pasar ekspor. Karena itu tidak salah Jember dicanangkan jadi
tobacco center.
Kabupaten
Jember terkenal sebagai penghasil salah satu Tembakau terbaik di dunia. Melalui
potensi tanaman tembakau ini, Kabupaten Jember telah lama terkenal dan
melegenda sebagai “kota tembakau” sebagai salah satu daerah produsen dan
penghasil tembakau terbesar dengan produk yang berkualitas.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Kasturi memprediksi luas
lahan tembakau di Jember tahun 2011 sebanyak 15 ribu hektare, dengan rincian
tembakau kasturi 8 ribu ha, tembakau Na Oogst 5 ribu ha, tembakau rajang 1.500
ha, dan tembakau "white burly" sebanyak 500 ha.
"Target produksi tembakau yang kami harapkan
sebanyak 21.667 ton, dengan rincian tembakau kasturi sebanyak 12 ribu ton,
tembakau Na Oogst sebanyak 7.500 ton, tembakau rajang sebanyak 1.192 ton, dan
tembakau white burly sebanyak 975 ton,".
Saat
ini, masih ada sekitar 300 hektare tembakau Na oogst tradisional yang ditanam
akhir Agustus dan awal September lalu, di daerah Rambipuji dan Jember barat.
Hujan yang mulai turun diharapkan tak akan mengganggu tanaman tersebut. Memang
diharapkan ada hujan sedikit, tapi tidak deras dan tidak berangin. Ini
sekaligus untuk menambah percepatan pertumbuhan tanaman itu sendiri, dan itu
dibutuhkan pembersihan daun dari kotoran debu.
Kendati
harga tembakau tahun ini bagus, mengingatkan petani agar waspada pada tahun
2012. Ia berharap petani tak menanam tembakau dalam areal berlebih. Tahun ini,
areal tembakau sekitar 14 ribu hektare, dan produksi tembakau bisa mencukupi
kebutuhan industri rokok. Kita memang tak bisa menahan petani menanam lebih.
Kita hanya memberi sosialisasi agar hati-hati. Jangan berlebihan menanam.
Dengan booming tahun ini, petani berduyun duun menanam. Padahal tahun depan
kita tak tahu pasti apa perusahaan membeli semuanya.
Semakin tingginya tuntutan atas kualitas tembakau dari
para pembeli atau buyyer baik dari dalam maupun luar negeri ternyata
memberikaan konsekuensi logis bagi para petani untuk lebih memprioritaskan
mutut/kualitas. Oleh karenanya dari waktu ke waktu sangat dibutuhkan adanya
konsensus bersama tentang standart mutu tembakau Jember baik Na-osgh dan
kasturi vor-osgh dari para petani itu sendiri. Dengan harapan agar mutu
tembakau petani Jember tetap terjaga dengan baik dan sangat di minati oleh
pasar luar negeri maupun oleh para pabrik. Selain itu dengan menjaga tingkat
kualitas mutu tembakau yang baik praktis akan menghindarkan adanya kerugian
atau kebangkrutan dari para petani.
Mengingat petani tembakau Jember saat ini perlu
diproteksi agar petani Jember tetap eksist dan sejahterah. Bahkan petani
tembakau yang saat ini mulai tanam dan konon mulai membooming, sehingga perlu
adanya stabilitas harga yang sekiranya perlu adanya informasi yang akurat dan
kiranya petani tetap sejahterah
3.2 Pemasaran Tembakau Kasturi Di
Kabupaten Jember
Komisi
Untuk Tembakau Jember (KUTJ) mengusulkan pembangunan outlet produksi tembakau
sesuai jenisnya untuk memudahkan pemetaan potensi hasil petani maupun produksi
perusahaan. Usulan disampaikan KUTJ kepada Pemkab Jember ketika melakukan
konsolidasi pertembakauan di Pondopo Kabupaten Jember.
Produksi
tembakau di Jember pada 2009 diprediksi meningkat, di mana target yang ditetapkan
mencapai 17.032,18 ton, kata Ketua Komisi KUTJ Kabul Santoso. Dia menjelaskan target produksi
tembakau tersebut mengalami peningkatan sebesar 11,28% dari 2008 yang hanya
14.763,71 ton untuk jenis tembakau BesNO/NOTA, TBN, Kasturi, Rajang, White
Burley dan Viginia FC.
Total
produksi tersebut, kata Kabul, akan ditanam di areal seluas 12.490,65 hektare
meliputi kebun milik petani atau perusahaan. Ada peningkatan sebesar
8,56 % untuk penanaman tahun ini ketimbang 2008 yang hanya seluas 11.534,70
hektare. Harga tembakau
tahun ini bagus dan bikin petani senang. Namun, tahun depan, petani Jember
harus berhati-hati. Informasi dari Dinas Perkebunan dan Kehutanan Jember, harga
tembakau kasturi grade 1 mencapai Rp 47 ribu per kilogram, sementara untuk
jenis rajang Rp 38 ribu. Untuk tembakau Na-Oogst bisa mencapai Rp 70 ribu per
kilogram. Semua persediaan tembakau di petani terbeli oleh perusahaan. Bahkan
perusahaan (eksportir) No yang biasanya tak beli dari petani, justru sekarang
beli ke petani.
Harga bibit tembakau di Kabupaten Jember, Jawa
Timur, mulai naik karena perubahan musim yang tidak menentu atau anonali cuaca.
Saat ini harga bibit tembakau per 1.000 batang sebesar Rp30 ribu, padahal
sebelumnya harga bibit tembakau sebesar Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per 1.000
batang.
"Musim tanam tembakau sudah dimulai,
sehingga kami terpaksa membeli bibit tembakau meski harganya agak mahal,"
tutur seorang petani tembakau kasturi Jember, Abdurrahman.
Para petani tembakau
Vor-Oogst di Kabupaten Jember mengolah hasil panenannya dengan menusukkan
tembakau ke dalam “sujen”. Setiap sujen berisi 4 lembar daun tembakau. Setelah
di sujen, daun tembakau itu baru dijemur dan kemudian dijual. Harga per
sujennya bervariasi antara Rp. 500,- sampai dengan Rp. 3.000,-. Sementara itu,
para petani yang menanam tembakau jenis Na-Oogst sebagian besar menjual hasil
panenannya dalam bentuk daun basah.
Jawa Timur masih akan menadi sentra produksi
tembakau dengan produksi rata-rata mencapai 81.000 ton per tahun. Sentra
komoditas tersebut untuk mendukung kalangsungan industri rokok di provinsi itu
yang rata-rata menghasilkan 180 miliar batang per tahun atau sekitar 75% dari
total produksi rokok nasional sebesar 240 miliar batang per tahun.
Syaifullah tembakau itu ditanam di 22 daerah
dengan luas areal 102.000 hektare. ”Namun hanya enam daerah yang saat ini masuk
kategori sentra produksi tembakau di Jatim,” kata Syaifullah. Ke-enam daerah
itu adalah Pamekasan, Sumenep, Jember, Bondowoso, Ponorogo dan Bojonegoro.
Setidaknya, lanjut Wagub ada enam varietas tembakau yang ditanam di daerah
tersebut yaitu varietas Madura, Jawa, Virginia, Kasturi, Voor-Oogst dan
Na-Oogst.
Gambar. Jenis
Tembakau yang Dibudidayakan Informan
Pada
gambar diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar (76%) informan menjual
tembakau hasil panenannya kepada pengepul. Informan yang menjual langsung ke
gudang sebanyak 7%, yang menjual ke blandang/blandong (tebasan) sebanyak 10%
dan menjual hasil panen melalui kelompok tani sebanyak 5%. Pada gambar juga
dapat diketahui bahwa hanya 2% (2 0rang) responden yang langsung menjual
sendiri tembakaunya dalam bentuk rajangan.
Pada
gambar di
bawah ini dideskripsikan
cara pembayaran tembakau hasil panen para informan. 73% (75 orang) informan
menyatakan bahwa tembakau yang mereka jual kepada blandang, pengepul, blandong,
dan gudang dibayar tunai (cash). Para informan juga menyatakan bahwa ada juga
yang membayar mereka dengan memberikan uang muka terlebih dahulu dan bahkan ada
yang berhutang, masing-masing sebanyak 12% dan 6% informan. Menarik untuk
dicermati, ternyata hasil panen tembakau informan, pembayarannya juga dilakukan
dengan sistem tebasan (10%). Penggunaan sistem yang terakhir ini (berdasarkan
hasil wawancara) bukan merupakan sistem ijon, tapi lebih pada prediksi para
pembeli terhadap tembakau informan
yang masih akan dipanen. Sistem
tebasan ini, memungkinkan informan untuk terhindar dari risiko penurunan harga
tembakaunya sewaktu di panen nanti.
Gambar. Cara Pembayaran
Hasil Panen Tembakau
BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1.
Peruntukan
tembakau Kasturi adalah sebagai bahan baku rokok keretek di dalam negeri yang mencapai 88,64% dan sekitar 11,36%
diekspor dengan label Besuki VO. Pabrik Rokok Gudang Garam, Sampoerna, dan
Djarum merupakan pengguna terbesar Tembakau Kasturi.
2.
Harga
tembakau tahun ini bagus dan bikin petani senang. Namun, tahun depan, petani
Jember harus berhati-hati. Informasi dari Dinas Perkebunan dan Kehutanan
Jember, harga tembakau kasturi grade 1 mencapai Rp 47 ribu per kilogram,
sementara untuk jenis rajang Rp 38 ribu. Untuk tembakau Na-Oogst bisa mencapai
Rp 70 ribu per kilogram. Semua persediaan tembakau di petani terbeli oleh
perusahaan.
4.2 Saran
1.
Untuk
meningkatkan produksi tembakau kasturi di Kabupaten Jember, alangkah baiknya
pemerintah memberikan solusi yang tepat dengan adanya keadaan cuaca yang tidak
tentu. Dengan begitu petani dapat menghasilkan tembakau yang memiliki kualitas
yang tinggi.
2.
Tetap
mempertahankan hubungan dengan pasar internasional untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat Indonesia sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym,
1996. Tembakau Kasturi. Badan
Standarisasi Nasional. Jakarta.
Anonym,
2009. KUTJ Usulkan Outlet Produk Tembakau
Jember. Kabar Bisnis.
Anonym, 2009. Penelitian
Pemberdayaan Petani Tembakau Di Jawa Timur. Kerja Sama Badan Penelitian Dan
Pengembangan Propinsi Jawa Timur Dan Lembaga Penelitian Universitas Jember.
Jember.
Anonym, 2010. http://nyariduitreceh.blogspot.com/2012/04/teori-pemasaran.html. Diakses Tanggal 20 Oktober 2012. Jember.
Anonym,
2011. Jatim Optimistis Tetap Jadi Sentra
Tembakau. http://www.bisnis-jatim.com/index.php/2011/02/21/jatim-optimistis-tetap-jadi-sentra-tembakau/.
(serial online)(diakses 2012).
Anonym, 2012. Kabupaten Jember Dicanangkan Menjadi Tobacco Center. http://www.surabayapagi.com. Diakses Tanggal 20 Oktober 2012. Jember.
Indah,
2009. Mutu Rendah, Tembakau Akan
Kehilangan Pembeli. http://iswekon.wordpress.com/2009/08/26/bahan-cerutu-mutu-rendah-tembakau-akan-kehilangan-pembeli/.
(serial
online)(diakses 2012).
Nazir.
1999. Metode Pengambilan Contoh Dalam
Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Nazir. 2003. Metode
Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Puji Utami, 2011. Teori Pasar. http://utamipujiutami.blogspot.com/2011/04/teori-pasar.html. Diakses Tanggal 20 Oktober 2012. Jember.
Singolandoh,
2011. Varietas Unggulan Tembakau Kasturi.
Tembakau Rajangan Indonesia.
Toro,
2011. Harga Bibit Tembakau Di Kabupaten Jember Mulai Naik. Lembaga Pengembangan
Bisnis Dan Investasi Daerah. Jember.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar